Kapan Anak Siap Masuk Sekolah?
Zaman sekarang, kadang anak baru
usia berapa bulan saja udah disekolahkan oleh orang tuanya! Memang bukan
sekolah yang duduk di bangku untuk menyimak pelajaran, tapi tetap saja namanya
sekolah. Sebetulnya usia berapa anak-anak siap masuk sekolah? Umumnya anak
dianggap siap masuk TK ketika sudah 5 tahun, dimana anak diharapkan sudah
memiliki perkembangan psikologi dan intelektual yang cukup. Tapi orangtua jaman
sekarang merasa usia 5 tahun buat mengawali sekolah sudah agak terlambat.
Mungkin kesiapan anak masuk sekolah bisa kita periksa dari hal lain.
Misalnya perkembangan fisiknya. Apakah si anak sudah bisa dan senang main bola, berlari-lari, koordinasi antara tangan dan kaki sudah mulai berjalan baik.
Menjelang memasuki sekolah, orangtua pasti ingin mencarikan sekolah yang cocok untuk anaknya. Dari segi jarak, tempat sekolah tidak dari jauh dari rumah, dari segi mutu, ingin sekolah yang berprestasi.
Kesuksesan anak menjalani kehidupan sekolah sangat berperan dalam membentuk kepercayaan diri anak sehingga keputusan untuk menyekolahkan anak perlu dipertimbangkan secara matang. Kondisi dan pola interaksi sosial di sekolah berbeda dengan di rumah. Beberapa faktor sosial, emosional,dan kognitif perlu dipertimbangkan ketika menilai apakah anak siap untuk sekolah.
1.Kemampuan untuk menguasai pengalaman baru.
Anak yang mampu memadukan pengalaman baru dengan pengalaman lampau diharapkan untuk mudah beradaptasi. Sedangkan anak yang canggung dan mudah panik kemungkinan akan sulit mengalami menghadapi situasi sekolah.
2.Apakah anak sudah bisa lepas dari pengasuh
Anak harus dapat mengurangi ketergantungan terhadap pengasuh dan mandiri dalam aktivitas sehari-hari seperti makan,minum,berganti berpakaian, ke kamar kecil.
3.Bagaimana kemampuan anak mengontrol diri dan bersosialisasi
Anak harus mampu duduk tanpa mengganggu anak lain. Tentang mendengarkan selama waktu tertentu dan mematuhi instruksi yang disampaikan dari jarak jauh di ruangan yang ramai.
5.Apakah anak memiliki gangguan perkembangan
Masalah belajar, keterlambatan bicara, serta masalah koordinasi sensorik dapat menimbulkan kesulitan pada anak di sekolah regular. Anak dengan masalah demikian sebaiknya tidak diminta untuk menunda sekolah justru sebaliknya mereka adalah anak berkebutuhan khusus yang akan sangat terbantu dengan program pendidikan khusus sesuai dengan masalah perkembangannya.
Berikut adalah beberapa ketrampilan dari anak yang siap untuk kesekolah:
Taman kanak-kanak
*. Mengetahui nama-nama warna
*. Berhitung sampai 10
*. Menceritakan kembali suatu cerita
*. Bermain kerja sama dengan teman-teman
*. Mengenal huruf-huruf cetak
*. Menggambar orang
*. Menuliskan nama
Di SD Kelas 1
*. Mengenal huruf besar dan huruf kecil
*. Mengenal angka sampai 10
*. Menuliskan huruf dan angka
*. Mengingat berat, panjang dan volume
*. Mengetahui alamat dan tanggal lahirnya
*. Membaca kata kata sederhana
*. Bekerja sama dalam kelompok
Jadi kenapa harus risau dengan usia masuk sekolah? Jika orang tua yakin dengan kemampuan anaknya dan kemampuan tersebut bisa dibuktikan dengan tes dari seorang ahli. Tidak ada alasan untuk menyekolahkan anak lebih cepat dari yang lain.
Saat ini sekolah menentukan batasan tanggal lahir atau usia tertentu untuk diperbolehkan masuk sekolah hingga sebagian anak terpaksa menunda masuk sekolah dasar karena usianya belum genap. Orangtua harus mempertimbangkan secara matang apakah anak sudah memiliki bekal yang cukup untuk siap bersekolah.
Jika anak mengalami masalah belajar yang serius di sekolah, penting untuk segera menyadari kesalahan penempatan anak di sekolah, dibandingkan anak terus dipaksa mengikuti sekolah dengan harapan akan dapat menyusul ketertinggalannya. Lebih mudah bagi anak untuk mengulang sekolah dasar kelas 1 dibandingkan harus mengulang kelas 4 ketika timbul masalah belajar yang lebih serius.
(Dikutip dari berbagai sumber)
Misalnya perkembangan fisiknya. Apakah si anak sudah bisa dan senang main bola, berlari-lari, koordinasi antara tangan dan kaki sudah mulai berjalan baik.
Menjelang memasuki sekolah, orangtua pasti ingin mencarikan sekolah yang cocok untuk anaknya. Dari segi jarak, tempat sekolah tidak dari jauh dari rumah, dari segi mutu, ingin sekolah yang berprestasi.
Kesuksesan anak menjalani kehidupan sekolah sangat berperan dalam membentuk kepercayaan diri anak sehingga keputusan untuk menyekolahkan anak perlu dipertimbangkan secara matang. Kondisi dan pola interaksi sosial di sekolah berbeda dengan di rumah. Beberapa faktor sosial, emosional,dan kognitif perlu dipertimbangkan ketika menilai apakah anak siap untuk sekolah.
1.Kemampuan untuk menguasai pengalaman baru.
Anak yang mampu memadukan pengalaman baru dengan pengalaman lampau diharapkan untuk mudah beradaptasi. Sedangkan anak yang canggung dan mudah panik kemungkinan akan sulit mengalami menghadapi situasi sekolah.
2.Apakah anak sudah bisa lepas dari pengasuh
Anak harus dapat mengurangi ketergantungan terhadap pengasuh dan mandiri dalam aktivitas sehari-hari seperti makan,minum,berganti berpakaian, ke kamar kecil.
3.Bagaimana kemampuan anak mengontrol diri dan bersosialisasi
Anak harus mampu duduk tanpa mengganggu anak lain. Tentang mendengarkan selama waktu tertentu dan mematuhi instruksi yang disampaikan dari jarak jauh di ruangan yang ramai.
5.Apakah anak memiliki gangguan perkembangan
Masalah belajar, keterlambatan bicara, serta masalah koordinasi sensorik dapat menimbulkan kesulitan pada anak di sekolah regular. Anak dengan masalah demikian sebaiknya tidak diminta untuk menunda sekolah justru sebaliknya mereka adalah anak berkebutuhan khusus yang akan sangat terbantu dengan program pendidikan khusus sesuai dengan masalah perkembangannya.
Berikut adalah beberapa ketrampilan dari anak yang siap untuk kesekolah:
Taman kanak-kanak
*. Mengetahui nama-nama warna
*. Berhitung sampai 10
*. Menceritakan kembali suatu cerita
*. Bermain kerja sama dengan teman-teman
*. Mengenal huruf-huruf cetak
*. Menggambar orang
*. Menuliskan nama
Di SD Kelas 1
*. Mengenal huruf besar dan huruf kecil
*. Mengenal angka sampai 10
*. Menuliskan huruf dan angka
*. Mengingat berat, panjang dan volume
*. Mengetahui alamat dan tanggal lahirnya
*. Membaca kata kata sederhana
*. Bekerja sama dalam kelompok
Jadi kenapa harus risau dengan usia masuk sekolah? Jika orang tua yakin dengan kemampuan anaknya dan kemampuan tersebut bisa dibuktikan dengan tes dari seorang ahli. Tidak ada alasan untuk menyekolahkan anak lebih cepat dari yang lain.
Saat ini sekolah menentukan batasan tanggal lahir atau usia tertentu untuk diperbolehkan masuk sekolah hingga sebagian anak terpaksa menunda masuk sekolah dasar karena usianya belum genap. Orangtua harus mempertimbangkan secara matang apakah anak sudah memiliki bekal yang cukup untuk siap bersekolah.
Jika anak mengalami masalah belajar yang serius di sekolah, penting untuk segera menyadari kesalahan penempatan anak di sekolah, dibandingkan anak terus dipaksa mengikuti sekolah dengan harapan akan dapat menyusul ketertinggalannya. Lebih mudah bagi anak untuk mengulang sekolah dasar kelas 1 dibandingkan harus mengulang kelas 4 ketika timbul masalah belajar yang lebih serius.
(Dikutip dari berbagai sumber)